Ladies, prostitusi ada di mana-mana. Tidak akan menjadi masalah bila seseorang mau mengorbankan dirinya untuk hal tersebut. Tetapi bagaimana dengan mereka yang terpaksa?
Prostitusi macam ini ternyata masih marak di daerah menengah ke bawah di negara Mesir. Yang lebih menyakitkan lagi, gadis belia di bawah umur adalah pelakunya.
Situs answeringmuslims.com menyebutkan bahwa setiap musim panas, ada banyak turis dari Tanjung Arab yang menghabiskan waktu di Mesir. Mereka rata-rata menyewa sebuah flat di Kairo dan Alexandria. Namun, beberapa datang tanpa keluarga mereka, dan memiliki tujuan lain.
Tujuan lain mereka adalah El Hawamdia, sebuah kota kecil 20 kilometer dari Kairo selatan. Di kota itu, ada banyak lelaki Arab yang menaiki mobil-mobil mewah melewati ladang dan sawah di kota kecil itu. Yang mereka cari adalah komoditas unggul; gadis belia.
Gadis-gadis belia berusia 11 hingga 13 tahun menandatangani kontrak. Kontrak itu adalah kontrak Muta, atau kontrak untuk kawin kontral. Mereka dikontrak untuk menjadi istri para lelaki tersebut selama beberapa jam atau beberapa hari.
Azza El-Ashmawy menyebutkan bahwa hal tersebut adalah sebuah praktek prostitusi yang memakai kedok pernikahan sah agama. Direktur Cild Anti-Trafficking itu menyebutkan, bahwa gadis-gadis akan dibayar untuk tinggal selama musim panas saja, atau, dibawa kembali ke tempat mereka untuk menjadi prostitut.
Yang membuat kita lebih sedih lagi, Ladies, adalah fakta bahwa beberapa gadis yang menginjak 18 tahun sudah pernah menikah sebanyak 60 kali.
Mari kita berdoa agar mereka keluar dari lingkaran itu.
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/riz)