Pengobatan Bagi Para Korban Pemerkosaan

Fimela diperbarui 08 Agu 2014, 10:55 WIB

Bagi para korban pemerkosaan, tidak mudah untuk kembali menjalani rutinitas mereka seperti biasa. Kejadian seperti ini akan cukup berdampak khususnya bagi mental para korban pemerkosaan ini. Pengobatan yang tepat akan membantu mereka untuk kembali ke rutinitas biasanya.

Seperti yang telah diungkapkan oleh nytimes.com, pengobatan berfokus pada pemberian dukungan moral dan emosional sembari mengumpulkan bukti-bukti untuk verifikasi laporan korban pemerkosaan. Jika si korban meminta ditemani oleh orang-orang yang mereka inginkan, maka para medis harus menyetujuinya; atau seseorang (seperti perawat) harus bertugas untuk menemani si korban selama masa interview dan pemeriksaan.

Seorang korban kejahatan pemerkosaan sebaiknya tidak ditinggalkan sendirian kecuali jika dia memintanya. Dan ketika akan menjalani interview dan pemeriksaan tim medis harus menawarkan pakaian apa yang ingin dia kenakan.

Pemeriksaan dan pengumpulan data spesimen harus dijelaskan sebelumnya, dan jika memungkinkan si korban diberikan pilihan sebagai upaya untuk mengembalikan kontrol emosinya. Menjaga lingkungan sekitar agar terus memberinya dukungan, terbebas dari pernyataan menghakimi, akan mendorong si korban pemerkosaan untuk mengungkapkan perasaannya.

Pengobatan juga termasuk menangani adanya potensi kehamilan atau penyakit menular seksual serta memberikan informasi yang relevan terhadap kemungkinan tersebut. Selain itu juga memberikan penyembuhan untuk trauma fisik maupun emosional serta pengobatan lanjutan.

Jika si pelaku diduga mengidap HIV, maka tes dan treatment PEP, yakni cara untuk mengurangi kemungkinan infeksi karena penggunaan langsung dari obat antiretroviral, harus dijelaskan dan ditawarkan pada si korban. Pusat rehabilitasi untuk para korban pemerkosaan juga bisa sangat membantu.

 

Oleh: Austin Miracle Widya sari

(vem/riz)