Berfantasi Itu Sehat: Psychology Today

Fimela diperbarui 06 Agu 2014, 13:26 WIB

Ladies, pernahkah Anda berfantasi? Membayangkan dicium Won Bin itu termasuk berfantasi lo, Ladies. Bagaimana menurut Anda mengenai orang yang berfantasi? Kira-kira, baik tidak?

Ada banyak orang yang mengatakan bahwa berfantasi tidak baik bagi kesehatan pikiran, terutama bagi mereka yang belum dewasa. Benarkah begitu?

Berbeda seratus delapan puluh derajat, situs psychologytoday.com menyebutkan bahwa berfantasi sebenarnya menyehatkan, terutama bagi para pasangan sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan seksual mereka.

Dengan kata lain, kita berfantasi itu menyehatkan, selama kita berfantasi untuk meningkatkan kehidupan seksual kita dengan pasangan kita. Lalu, bagaimana bila kita berfantasi mengenai orang lain? Ada banyak orang yang membayangkan orang lain ketika mereka sedang bercinta dengan pasangan.

Menurut teori Freudian, hal ini bernama “central masturbation fantasy”. Hal ini berarti bahwa fantasi seseorang yang berkali-kali mampu menunjukan sebuah aspek kepribadian seseorang. Sebaliknya, dalam mendapatkan gambaran mengenai fantasi, maka fantasy seseorang mampu ditebak dari kepribadian mereka.

Contohnya, seseorang yang sangat suka menjadi pusat perhatian adalah bisa jadi mereka yang menginginkan orgy. Dengan demikian, bisa jadi pula bahwa seseorang yang sering berfantasi tentang orang lain ketika bercinta adalah mereka yang menginginkan orang tersebut, atau, sedang menginginkan threesome.

Dangkal, namun bisa jadi.

Intinya adalah, Ladies, bahwa fantasi merupakan hal yang normal dan menyehatkan. Dengan berfantasi, maka kita mampu meningkatkan kualitas seksual kita, yang membawa manfaat bagi tubuh, jiwa, dan tentu saja hubungan kita dengan pasangan.

Semoga bermanfaat.

 

Oleh: Nastiti Primadyastuti

(vem/riz)