Mahatala-Jata: Sang Dewa Transgender dari suku Dayak

Fimela diperbarui 05 Agu 2014, 13:17 WIB

Dear Ladies, suku Dayak adalah salah satu suku penghuni pulau terbesar Indonesia, Kalimantan. Suku ini memang terkenal akan kebudayaannya yang masih alami dan kepercayaan mereka atas dewa dan dewi.

Namun, tahukah Anda bahwa dari sekian banyak dewa dan dewi yang dipuja oleh masyrakat suku Dayak ada salah satu di antaranya yang merupakan dewa transgender? Ingin tahu lebih lengkap? Simak baik-baik informasi yang diperoleh dari situs WikiPedia.org berikut.

Jadi, Ladies, menurut laman di situs tersebut, diceritakan bahwa masyarakat Dayak Ngaju di pulau Kalimantan memuja seorang dewa yang bernama Mahatala-Jata. Dewa ini digambarkan sebagai dewa yang mempunyai tubuh wanita dan pria atau transgender.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bagian lelaki dari dewa tersebut disebut dengan Mahatala yang dipercaya sebagai dewa yang mengatur kehidupan atas. Mahatala digambarkan sebagai burung Enggang yang tinggal di atas awan puncak gunung.

Selain itu, dewa ini juga mempunyai bagian tubuh wanita yang disebut sebagai Jata dan bertugas sebagai pengatur dunia bawah dari bawah laut. Menurut masyarakat suku Dayak Ngaju, Jata digambarkan sebagai sebagai seekor ular laut.

Uniknya, seperti yang telah disebutkan dalam situs yang sama, jika kedua dewa ini ingin bertemu, mereka akan membuat sebuah jembatan yang terbuat dari permata dan batu mulia. Jembatan akan terlihat sebagai sebuah pelangi oleh mata awam manusia. Wah, seru sekali ya, Ladies!

 

Oleh: Nicko Putra Witjatmoko

(vem/riz)
What's On Fimela