Seks sudah menjadi sebuah bahasan yang menarik bahkan sejak kuda masih menjadi metode transportasi utama. Yap, seks bukan merupakan sebuah hal yang tabu untuk dibicarakan di masa lalu lho, Ladies. Lalu, bagaimana dengan anal seks?
Tentunya anda sudah tidak asing dengan seks normal yang dilakukan dengan penetrasi Mr. P pada Ms. V. Lalu, bagaimana dengan penetrasi yang dilakukan kepada ‘lubang tubuh’ yang lain?
Cerita-cerita masa lalu menunjukkan bahwa anal seks merupakan sebuah aktivitas seksual yang tidak disukai oleh masyarakat dan, bahkan, Tuhan lho, Ladies. Faktanya, kebanyakan agama memandang anal seks, baik yang dilakukan pada laki-laki maupun perempuan sebagai sebuah dosa besar.
Namun, di masa Romawi kuno tidak begitu ceritanya. Anal seks sudah bukan merupakan hal yang asing. Baik yang dilakukan antara personel militer (anal seks pada homoseksual) ataupun yang dilakukan sebagai sebuah metode untuk menghindari kehamilan atau kontrasepsi (apabila dilakukan pada pasangan lain jenis).
Bahkan, bangsa Romawi kuno memiliki istilah ‘pedico’ untuk merujuk pada anal seks . Anal seks atau pedico, apabila dilakukan dengan pasangannya sendiri, tidak akan menjadi sebuah masalah. Akan tetapi, apabila dilakukan dalam perselingkuhan, hukuman untuk pelaku anal seks adalah menerima penetrasi yang bisa dilakukan oleh korbannya ataupun dilakukan dengan menggunakan benda-benda berbentuk mirip Mr. P lainnya, lobak misalnya. Wah, serem ya, Ladies.
Oleh: Mamor Adi P.
(vem/riz)