Bagi ibu hamil, salah satu masalah utama saat berhubungan seks adalah timbulnya rasa sakit. Seperti diulas pada laman motherhood.modernmom.com, hal ini bisa saja terjadi karena pembengkakan dinding organ kewanitaan, sehingga daerah tersebut lebih sensitif dari biasanya. Tak heran jika saat penetrasi wanita akan merasa kurang nyaman, sehingga muncullah rasa sakit itu.
Dan untuk mencegah timbulnya rasa sakit, banyak pasangan yang akhirnya memilih melakukan anal seks. Bagi beberapa pasangan, anal seks mungkin jauh lebih menyenangkan untuk dilakukan dalam periode kehamilan. Menghindari munculnya luka akibat daerah kewanitaan yang terlalu sensitif, cara ini dianggap sebagai sebuah pemecahan. Namun di balik itu, Anda juga perlu tahu risiko yang mungkin ditimbulkan dari gaya bercinta yang satu ini.
Satu hal yang perlu Anda tahu bahwa anal seks berpotensi menyebarkan bakteri dan kuman berbahaya dari rektum ke liang peranakan. Jika ini terjadi, maka risiko yang cukup tinggi tak hanya akan menyerang ibu, namun juga bayi dalam kandungan. JIka kuman bermigrasi hingga ke dalam rahim, maka kuman akan menginfeksi janin, sehingga pertumbuhannya kurang sempurna, atau malah mengalami kematian.
Tak hanya kuman yang berdiam di rektum saja yang jadi kekhawatiran. Anal seks bahkan lebih berisiko menyebabkan luka-luka pada wanita. Kalau sudah begini, risiko infeksi dan penularan penyakit juga semakin menghantui ibu hamil.
Oleh: Pelangi Permatasari
(vem/riz)