Sebagian besar penyakit menular seksual terjadi akibat hubungan seks bebas, hubungan seksual yang tidak sehat, hubungan seksual yang tidak aman (melakukan aktivitas seksual dengan orang yang terinfeksi penyakit kelamin melalui hubungan seksual, seks oral dan seks anal). Penyakit seksual mengintai dan bisa menyerang siapa saja tanpa kecuali, sehingga tindak pencegahan memang sangat perlu untuk dilakukan.
Setelah mengulas tujuh penyakit seksual sebelumnya, kali ini pembahasan kita akan beralih pada penyakit Hepatitis B dan C. Sebagaimana penyakit kelamin lainnya, kasus ini juga terjadi akibat hubungan seks yang tidak aman.
Dijelaskan akorra.com, perpindahan dan paparan cairan tubuh seperti transfusi darah, jarum suntik bekas pakai, jarum tattoo bekas pakai adalah beberapa cara penularan lainnya. Jika dibiarkan, Hepatitis B bisa membawa dampak yang lebih buruk, yaitu dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati.
Sekitar 200.000 kasus terus terjadi setiap tahun. Perilaku seks bebas remaja dan kecanduan pada narkoba juga semakin memperparah keadaan. Meski demikian, penyakit yang satu ini bisa dicegah dengan cara melakukan vaksinasi. Sejak beberapa dekade lalu, pemerintah telah menggalakkan vaksinasi Hepatitis pada anak-anak untuk mencegah mereka terinfeksi penyakit ini di kemudian hari.
Namun pencegahan yang paling efektif untuk penularan penyakit menular yang satu ini adalah dengan cara mencegah kontak bagian tubuh atau cairan tubuh dari orang yang telah terinfeksi. Tidak bergantian jarum suntik juga menjadi cara yang ampuh untuk mencegah penularan.
Oleh: Pelangi Permatasari
(vem/riz)