Perhitungan Primbon Jawa Kuno

Fimela diperbarui 19 Jul 2014, 19:56 WIB

Banyak cara dilakukan oleh manusia untuk mengungkap tabir misteri kehidupan dan alam semesta ini. Ramalah adalah satu cara yang banyak digunakan masyarakat di dunia untuk mengetahui sesuatu. Di tanah Jawa, primbon Jawa kuno menjadi ramalan yang masih dipercaya hingga saat ini.

Seperti yang dikutip dari laman peramaltarot.com, ramalan primbon Jawa kuno telah ada sejak jaman pemerintahan Sultan Agung Mataram. Pembuatan primbon Jawa kuno didasarkan pada penanggalan Jawa yang memiliki 12 bulan, 7 hari, serta 5 hari pasaran.

Bulan pada kalender Jawa sama dengan bulan pada kalender Hijriyah, sedangkan 7 hari yang dimiliki sama seperti hari pada kalender Masehi. Untuk hari pasaran, kalender Jawa memiliki 5 hari pasaran sendiri yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.

Setiap hari dan hari pasaran memiliki nilai tersendiri yakni Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6, Sabtu 9, dan Minggu memiliki nilai 8. Untuk hari pasaran nilainya ada seperti berikut, Kliwon 8, Legi 5, Pahing 9, Pon 7, dan Wage memiliki nilai 4.

Setiap nilai dari hari dan hari pasaran akan memberikan makna dan perhitungan yang berbeda. Perhitungan tersebut dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana sifat seseorang, kecocokan jodoh, hari baik, hari naas, hari baik untuk menikah, hingga hari baik untuk pindah rumah.

Oleh: Lies Nureni

(vem/ver)