Saat melakukan hubungan badan, satu tujuan yang ingin dicapai semua orang adalah orgasme. Namun nyatanya, tak semua pasangan berhasil mencapai titik puncak. Dan parahnya, keadaan ini ternyata dialami oleh kaum wanita.
Hal itulah yang diulas pada laman womansday.com. Berdasarkan data statistik Planned Parenthood, 30 persen wanita mengalami kesulitan mencapai orgasme saat berhubungan seks. Dan yang lebih mencengangkan, sekitar 80 persen wanita juga mengalami hal yang sama saat melakukan vaginal intercourse sendiri. Pastinya, hal ini menjadi masalah serius bagi para wanita.
“Disfungsi seksual pada wanita (FSD), yang berhubungan dengan ketidakmampuan orgasme, adalah hal yang sangat umum. Menurut survey terbaru, hal ini terjadi pada 43 persen wanita, dan ini menjadi topik yang menjadi perdebatan dan sasaran investigasi media,” ungkap Lisa Stern, salah satu perawat praktisi di Planned Parenthood, Los Angeles.
Namun hal ini jelas bukan alasan bagi wanita untuk menyerah. Pasalnya, kondisi ini ternyata bisa ditolong dengan stimulasi klitoral yang akan memicu rangsangan pada wanita. Jika hal ini belum menolong, maka yang bersangkutan perlu melakukan tindakan medis yang intensif, salah satunya adalah lewat terapi testosteron.
Meski demikian, terapi ini belum bisa menjamin pasien akan bebas dari disfungsi seksual. Jika penyebabnya adalah penyakit seperti diabetes atau depresi, maka penanganannya pun juga berbeda dan harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya.
Oleh: Pelangi Permatasari
(vem/riz)