Sebagian Besar Guru Tak Layak Sampaikan Pendidikan Seks

Fimela diperbarui 19 Jul 2014, 10:09 WIB

Pembicaraan soal pendidikan seks di berbagai negara memang seolah tak pernah ada habisnya. Bagaimana tidak, segala aspek di dalamnya, termasuk pro kontra, metode penyampaian materi hingga penyampai materi selalu menjadi sorotan di seluruh dunia. Salah satu hal yang tak habis dibahas adalah kualifikasi pengajar, dan siapa yang benar-benar layak melakukan pendidikan seks.

Faktanya, sebagaimana dilaporkan oleh independent.co.uk, banyak pengajar yang dinyatakan tidak layak memberikan pendidikan seks pada anak dan remaja. Berdasarkan salah satu hasil penelitian, sebagian besar orang tua menganggap apa yang disampaikan guru di sekolah sama sekali tidak sesuai pada anak. Dari beberapa responden, hanya 15 persen yang mengaku puas dengan pendidikan seks yang disampaikan di sekolah.

Pada dasarnya, rasa canggung masih menjadi masalah dalam setiap pendidikan seks. Malu menyampaikan materi, berimbas pada penjelasan yang kurang gamblang dan susah dimengerti siswa. Alhasil, materi tentang pendidikan seks juga tak bisa diserap dengan baik, sehingga siswa juga canggung untuk mengajukan pertanyaan, untuk memperjelas apa yang mereka terima.

Kalau sudah demikian, maka pendidikan seks dan upaya pencegahan kenakalan remaja menjadi hal yang sia-sia. Alih-alih memberikan pengetahuan yang berarti, siswa malah hanya mendapatkan materi ‘misterius’ yang malah membuat mereka bertanya-tanya. Karena alasan inilah, diklat dan pelatihan menjadi hal penting yang harus diterapkan pada para pengajar.

 

Oleh: Krisan Kirana

(vem/riz)