Dalam beberapa negara dan budaya, pendidikan seksual memang masih menjadi wacana yang sedang hangat didiskusikan. Hal ini dikarenakan di negara-negara dan budaya tersebut, membicarakan tentang seks secara terbuka, meskipun hal ini dimasukkan ke dalam sebuah kurikulum yang rapi, adalah hal yang masih dianggap hal yang kurang pantas.
Meskipun begitu, perkembangan budaya dan akulturasi serta asimilasi dengan budaya lain sepertinya telah mendesak negara-negara dan budaya-budaya tersebut untuk mengubah pemikiran mereka. Masyarakat di negara dan budaya itu dihadapkan pada 2 pilihan sulit antara tetap berpegang teguh pada pandangan mereka dan menerima bahwa pendidikan seksual itu penting.
Jika nanti akhirnya mereka mau menerima bahwa sebenarnya pendidikan seksual diperlukan, akan ada pertanyaan lain yang menghampiri, Ladies yaitu apa saja yang harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan seksual tersebut? Pertanyaan ini tidak akan sulit dijawab sebenarnya. Sebuah laman online, markmanson.net, menuliskan beberapa hal yang perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan seksual, di antaranya adalah:
- Seks bukanlah salah satu jalan untuk menunjukkan nilai diri anda di hadapan orang-orang. Entah anda sering atau jarang melakukan hubungan layaknya suami istri dengan orang yang anda bukanlah tolok ukur anda memiliki harga diri yang tinggi.
- Organ-organ seksual yang dimiliki oleh pria maupun wanita beserta strukturnya agar orang-orang yang mengikuti pendidikan seksual ini memiliki pengetahuan yang luas mengenai hal yang satu ini.
Oleh: Meilia Hardianti
(vem/riz)