Imam Gay Mengundang Kontroversi

Fimela diperbarui 12 Jul 2014, 11:13 WIB

Imam Dayiee Abdullah, seorang imam di Washington, AS, yang secara terbuka mengakui bahwa ia adalah seorang gay dan bersedia menikahkan pasangan sesama jenis menuai berbagai macam reaksi dari masyarakat atas pandangan dan tindakannya yang berbeda.

Seorang aktivis muslim yang saat ini mengetuai sebuah komunitas muslim yang mendukung keberagaman gender dan seksual Muslim Alliance for Sexual and Gender Diversity, Faisal Alam, terlansir dari laman religionnews.com, berpendapat bahwa sosok Abdullah sangat bermanfaat bagi mereka yang sering merasa putus asa karena mengira bahwa orientasi seksual dan keyakinan agama mereka tidak dapat berjalan bersamaan.

Tanggapan positif juga datang dari seorang professor yang membidangi sosiologi Arab, Abdelilah Bouasria yang mengatakan bahwa Abdullah termasuk salah satu seorang muslim yang progresif. Tidak ketinggalan dukungan dari Ani Zonneveld, presiden dari

Muslim for Progressive Values yang meyakini bahwa tindakan Abdullah membawa agama Islam kea rah yang semakin inklusif. Namun, meski mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, pria yang saat ini berusia 59 tahun ini juga mendapatkan perlawanan yang tidak kalah hebat.

Seperti yang dilansir oleh washingtonpost.com, Abdullah mengaku bahwa sejumlah imam yang lain bahkan enggan mengucapkan salam kepadanya. Selain sering menerima hinaan di dunia maya dengan sebutan “sinting” dan “menyesatkan”, tindakan Abdullah juga ditentang oleh Imam Muzammil Siddiqi, seorang pemimpin muslim yang tergabung dalam California’s Islamic Society of Orange County.

Sementara Imam Muzammil Siddiqi menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Abdullah tidak bisa diterima, anggota komite eksekutif dari Council of Muslim Organizations in Greater Washington, Imam Johari Abdul-Malik menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan interpretasi Abdullah terhadap Al-Quran. Meski begitu Imam Johari Abdul-Malik meyakini bahwa setiap komunitas tetap memerlukan pemimpin spiritual dan maka dari itu Abdullah bertanggungjawab dalam mengurus para pengikutnya.

 

Oleh: Fidelia

(vem/riz)