Hubungan sesama jenis (pria dengan pria atau wanita dengan wanita) memang jadi hal yang cukup fenomenal saat ini. Banyak yang memandang hal ini dengan sebelah mata, karena homoseksual dianggap sebagai perilaku menyimpang, menjijikkan dan tidak sesuai norma. Namun sementara banyak orang yang menghujat para gay, banyak juga orang yang malah berjuang mati-matian mendukung keberadaan homoseksual.
Terlepas dari pro dan kontra terhadap kaum gay, harus kita akui bahwa keberadaan mereka benar-benar nyata. Sebagaimana diungkapkan dalam laman visual.ly, sekitar tiga sampai tujuh persen populasi di dunia ini terdiri dari pria dan wanita penyuka sesama jenis. Angka ini tak diungkapkan oleh satu penelitian saja, namun hampir semua studi menunjukkan hasil yang sama.
Perilaku homoseksual sendiri awalnya dianggap sebagai kelainan orientasi seks yang diakibatkan oleh masalah psikologis. Dengan kata lain, para penyuka sesama jenis dianggap sebagai pengidap penyakit iwa. Namun sejak tahun 1974, pendapat ini telah ditepiskan. Kaum gay tak lagi dianggap sebagai ‘orang gila’, dan perilaku homoseksual bukan lagi dianggap sebagai penyakit yang perlu ditolong.
Para ahli pun berkesimpulan bahwa hal ini adalah bagian dari sifat yang telah dikodratkan dan dianugerahkan Tuhan pada seseorang. Tak heran jika banyak orang yang mulai memperjuangkan hak-hak kaum gay sebagai warga dunia yang sejajar dengan orang-orang yang dianggap normal. Karena mereka hanya manusia biasa.
Oleh: Pelangi Permatasari
(vem/riz)