Ada beberapa faktor lain yang dicurigai sebagai penyebab kanker rahim pada wanita. Penyakit sistem reproduksi ini mungkin jarang terjadi, namun bisa menyerang kapan saja, Ladies.
Dikutip dari www.cancer.gov, kemungkinan seperti riwayat kesehatan keluarga, konsumsi tamoxifen, pernah mendapatkan terapi radiasi panggul, dan konsumsi hormon estrogen bisa menjadi penyebab adanya kanker rahim.
Risiko kanker rahim lebih tinggi pada wanita yang menggunakan obat-obatan yang mengandung estrogen tanpa progesteron untuk terapi hormon menopause selama bertahun-tahun, Ladies. Estrogen, selain merupakan hormon pada wanita juga berfungsi sebagai antioksidan.
Dikutip dari situs kolom.pacific.net.id, dengan berkurangnya hormon estrogen pada saat menopause maka tubuh wanita menjadi lebih rentan terhadap risiko penyakit jantung. Itulah alasan diberlakukannya terapi estrogen (Estrogen Replacement Therapy) untuk mengisi kembali kekurangan hormon tersebut di dalam tubuh.
Wanita yang mengonsumsi obat tamoxifen untuk mencegah atau mengobati kanker payudara juga dipercaya memiliki peningkatan risiko kanker rahim. Selain itu, wanita dengan keluarga yang memiliki warisan kanker kolorektal atau dikenal sebagai sindrom Lynch juga berada pada peningkatan risiko kanker rahim, Ladies.
Jelas sekali bahwa riwayat keluarga seperti memiliki ibu, saudara perempuan, dan nenek yang pernah mengalami kanker bisa menimbulkan resiko besar pula untuk Anda mengalami hal yang sama. Ini juga beresiko bagi Anda yang memiliki anak perempuan, karena mereka juga punya resiko mengidap hal yang sama.
Oleh : Anindya Febi
(vem/)