Pernikahan adat Solo pun tidak lepas dari roncean bunga melati. Bunga melati yang dirangkai sedemikian rupa itu memiliki jenis yang beragam. Apa saja ragamnya? Ini dia roncean bunga melati seperti dilansir gigihsantoso.com dan networkedblogs.com.
1. Bunga Bangun Tulak.
Roncean melati ini digunakan untuk menutupi kedua lobang sanggul Bangun Tulak, agar irisan pandan tak kelihatan sekaligus sebagai hiasan pada sanggul agar tampak lebih menarik. Melati yang masih kuncup dirangkai berurutan dari kelopak kebatang bunga yang panjang kemudian di lingkarkan hingga berbentuk oval.
2. Bunga Kolong Keris.
Kolong Keris adalah bunga untuk kalung keris pengantin pria. Terbuat dari 2 jenis bunga melati yang masih kuncup dan setengan mekar, bunga kantil, bunga aster dan bunga mawar merah.
3. Bunga Gombyok Keris.
Gombyok keris dibuat dengan model usus-ususan atau bawang sebungkul yang dipasang pada roncean kolong keris. Kemudian diberi mawar merah pada sambungannya.
4. Jatuh Dada/Tiba Dodo.
Tiba dodo terdiri dari 3 untaian melati yang berbentuk bawang sebungkul. Biasanya, rangkaian ini digunakan pada pernikahan adat Solo Putri.
5. Kalung.
Rangkaian bunga melati dengan bentuk banga sebungkul yang dirangkai melingkar untuk dijadikan kalung pengantin pria di atas beskap langenharjan Solo Putri.
6. Lar-laran.
Dipakai di atas konde sebagai batas antara rambut asli dengan sanggul hairpiece. Rangkaian ini dimulai dengan menusukkan pada badan bunga sebanyak-banyaknya, kemudian diatur sejajar dan melingkar serta dibuat sepanjang lebar sanggul yang dipakai.
Pasti Anda semua setuju bahwa roncean bunga melati pada pernikahan adat Jawa sangat indah dan beragam, bukan?
Oleh : Clara Marhaendra Wijaya
(vem/ver)