Memang, karena vibrator masih dianggap tabu di lingkungan masyarakat kita, akhirnya tidak banyak yang memahami vibrator secara menyeluruh. Alat bantu yang satu ini masih dipandang melalui berbagai tabir mitos yang melingkupinya. Masih melansir dari psychologytoday.com, yuk pahami vibrator dengan benar.
4. Vibrator dapat mengakibatkan kecanduan
Banyak wanita di Amerika yang sangat menyukai vibrator mereka, namun itu hanyalah pilihan pribadi Anda, Ladies. Sesuatu dinyatakan sebagai candu apabila dosis penggunaannya harus terus ditambahkan untuk mendapatkan efek yang diinginkan selama rentang waktu penggunaan barang tersebut. Vibrator, di sisi lain, digunakan untuk mengeksplorasi sensitivitas sensual seorang wanita, dan banyak yang akhirnya bisa menikmati kepuasan tanpa bantuan vibrator lagi.
5. Vibrator membuat alat genital kebas
Hal ini bisa terjadi, namun jarang dijumpai. Penggunaan yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus bisa membuat klitoris dan vulva Anda mati rasa. Misalnya, penggunaan dalam BDSM (Bondage Sado-Masochist) yang kadang bertujuan untuk “menyiksa” partner seksual sebelum memberinya kenikmatan.
6. Vibrator dapat menyebabkan infeksi saluran kemih
Infeksi ini disebabkan oleh keluarnya bakteri pencernaan ketika pembuangan sisa makanan. Sehingga, terusan dubur dan kulit di sekitarnya terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Jika sebuah vibrator, dilator, atau apa saja terkena kontak dengan bakteri tersebut, kemudian menyentuh vulva, bakteri tersebut dapat berenang menuju uretra dan menyebabkan infeksi. Hal ini Ladies, lebih disebabkan oleh kecerobohan pengguna daripada vibrator itu sendiri.
So, Ladies, masih takut untuk membeli vibrator?
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)