Seperti disebutkan dalam islamawareness.net, sebenarnya masih banyak dalil lain selain dua dalil yang disebutkan pada artikel sebelumnya, tapi paling tidak dari kedua dalil tersebut, anda sudah bisa menarik beberapa kesimpulan yang nantinya bisa digunakan sebagai materi pendidikan seks.
Seperti, memperkenalkan aurat, misalnya. Dengan ini anak akan tahu bagian mana yang boleh dan tidak boleh ditampakkan pada orang lain. Mengajarkan batasan-batasan dalam bergaul dengan lawan jenis agar anak tidak melampaui batas dalam bergaul. Memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan, sehingga anak akan paham bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda dan ada privasi yang wajib dihormati di antara keduanya.
Selanjutnya, ditambahkan cumbokniwa.blogspot.com, bila anak sudah bisa membedakan hal yang baik dan buruk (baligh), maka berilah pengetahuan tentang akibat atau dampak negatif apabila anak-anak sampai melanggar batasan susila, baik dampak sosial atau biologis. Ada baiknya juga mengaitkan dampak tersebut dengan dalil syara’ seperti hukuman bagi orang yang berzina baik di dunia maupun di akhirat.
Hal ini akan menambah kesadaran preventif dari anak itu sendiri. tapi yang perlu digaris bawahi nih moms cara ini akan lebih efektif bila anak sudah mendapatkan pendidikan iman yang kuat, sehingga apapun yang dihubungkan dengan agama pasti langsung dipatuhi.
Nantinya ketika mereka sudah benar-benar siap untuk berpasangan atau berumah tangga, mereka sudah dewasa, masalah intim adalah hal privasi bagi mereka, orang tua tidak akan mudah untuk masuk dan memberikan saran. Tapi moms tidak usah khawatir, bila sebelumnya mereka sudah terdidik sedemikian kentalnya dengan ajaran yang islami maka dengan sendirinya mereka akan mencari dalil-dalil tentang tata cara berhubungan intim yang benar menurut islam, entah dari buku, belajar pada guru atau bahkan bertanya langsung pada anda.
Oleh: Muhammad hilmy
(vem/riz)