Anda mungkin mengenal May Day sebagai hari buruh, Ladies. Namun, May Day yang satu ini merupakan tradisi masyarakat Irlandia Kuno yang dihelat setiap tanggal 1 Mei untuk memperingati datangnya musim semi. Akan tetapi, siapa sangka, tradisi ini berawal dari tradisi pagan yang menjunjung tinggi seksualitas, lho.
Pada perayaan festival ini, para penduduk akan mengenakan pakaian berbunga-bunga sambil menari di sekitar api dan tiang yang bernama “May pole”. Memang, terkait dengan datangnya musim semi, perayaan ini dilakukan dengan maksud mengembalikan kesuburan bumi. Karenanya, menurut lansiran goddess.org, energi seksual berperan sangat penting dalam perayaan ini.
Situs tersebut menjelaskan bahwa tiang May Pole merupakan representasi dari simbol raksasa sebuah phallus atau organ reproduksi pria. May Pole ini menggambarkan phallus sang Dewa di dalam Ibu Pertiwi, di mana orang-orang akan menari mengitari dan memujanya.
Dalam ritual May Day tersebut, mereka juga memuja Floralia, atau festival bunga. Festival tersebut terdiri dari tiga hari penuh di mana segala aktivitas seksual dibebaskan tanpa ada kekangan apapun. Para partisipan akan memakai mahkota rangkaian semak dan bunga di kepalanya, dan mereka akan memainkan musik, drama, dan tarian.
Setelah menari di seputar May Pole, para partisipan akan beristirahat di lapangan terbuka, di mana mereka akan melakukan hubungan seksual dengan siapa saja, kemudian mereka akan melakukan ritual menabur kacang atau buncis di sekitar lapangan untuk menjaga kesuburan tanah dan hasil panen yang bagus. Tertarik bergabung, Ladies?
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)