Ladies, tindakan pelanggaran kesusilaan ternyata juga terjadi di pesantren. Banyak kasus pemerkosaan dan bahkan pencabulan. Tak hanya santriwati lho, Ladies. Ternyata santri pun menjadi korban tindak asusila di pesantren!
Seperti yang dituliskan di tnol.co.id, ada dua kasus pencabulan yang korbannya adalah para santri. Kasus pertama adalah oleh Ja'far Assegaf, Mohammad Shobihin Akhmad.
Di situs lainnya, detik.com, ada kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang santri senior Arif Nurwijaya (45) kepada delapan santri lainnya.
Pada kasus Ja'far Assegaf, kuasa hukum para korban, Casmanto mengatakan bahwa tindakan pencabulan terjadi sejak tahun 2002 sampai 2011. Tempat kejadian perkaranya pun bervariasi, Ladies. Yang mengejutkan, ada korban yang mengaku dicabuli saat pergi umrah bersama-sama!
Yang sangat disayangkan dari kasus Assegaf ini, Polisi tampak tidak mampu mengumpulkan bukti yang kuat, jadi hingga sekarang Assegaf masih belum menjadi terdakwa.
Pada kasus Akhmad, terdapat 29 korban pencabulan! Jumlah yang tidak sedikit, bukan? Akhmad dilaporkan pada tanggal 17 Pebruari 2012 ke Mapolres Batang Jawa Tengah.
Kasus ini menggunakan modus memberikan janji berkah kepada korbannya. Salah satu korban dibuat melakukan onani, dan oral seks pada Akhmad. Menurut korban, dia mau melakukannya karena Akhmad mengatakan bahwa tindak asusila itu bisa mendekatkan si korban pada Allah.
Wah, parah ya, Ladies? Kalau ladies mau mengetahui modus apa saja yang sering dipakai pelaku pencabulan di lingkungan ponpes, silakan baca 'Modus Pencabulan di Pesantren'.
Kasus yang terakhir dilakukan oleh Nurwijaya. Pada kasus ini, ke 8 santri yang lebih muda dijanjikan akan dibersihkan kotoran jiwanya dengan disodomi. Mengagetkan, bukan?
Kesimpulannya, nih. Ternyata tak hanya santriwati yang menjadi korban pencabulan dan pelecehan seksual, santri pria pun tak luput dari sasaran para pelaku.
Oleh: Sahirul Taufiqurrahman
(vem/riz)