Ladies, sebagaimana diulas pada akhir bagian artikel sebelumnya, anak yang pernah mengalami demam kejang sangat berpeluang mengalami kejang yang sama. Kemungkinan terjadinya kejang bergantung pada usia.
Sekitar 30% sampai 50% anak yang pernah mengalami demam kejang akan mengalaminya lagi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun sejak kejang yang pertama. Kejang ini, bukan merupakan salah satu bentuk dari epilepsi.
Saat mengalami kejang, anak akan kehilangan kesadarannya untuk sementara, badannya bergetar, dan kedua tangan atau kedua kaki bergerak juga dengan sendirinya. Bahkan, terkadang mata si kecil juga akan berputar.
Selain itu, mereka juga mungkin untuk mengalami henti nafas untuk beberapa detik dan muntah. Di samping itu, mereka juga mungkin mengalami buang air kecil dan buang air besar. Yang penting, Anda harus bisa menghindarkan si kecil dari cidera saat kejang.
Demam kejang biasanya berlangsung selama 1 hingga 3 menit. Setelah kejang, anak mungkin akan merasa ngantuk. Anda boleh menidurkan si kecil namun sering-seringlah periksa keadaan si kecil seandainya terjadi perubahan warna atau frekuensi pernafasan dan kedutan pada tangan dan kakinya.
Setelah mengalami kejang, si kecil biasanya akan nampak bingung. Namun, perilaku dan aktivitas normal seharusnya dapat kembali setelah 60 menit sejak kejang. Jangan lupa laporkan pada pihak yang berkompeten bila muncul hal-hal yang negatif. Semoga bermanfaat.
Oleh : A. Gusti Efendy
(vem/ver)