Rosmiati adalah bidan desa yang ditugaskan di Puskesmas Pembantu Desa Tunggal Rahayu Jaya, kecamatan Teluk Belengkong, kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Tempat dinasnya sangat terpencil dan jauh dan dari kota, minim fasilitas, dan aliran listriknya pun tidak 24 jam per hari.
Namun siapa sangka sosok bidan desa yang bertugas di desa yang berinfrasutruktur minim ini mampu mengalahkan 1.088 bidan desa lainnya dan menjadi satu dari lima orang yang menerima SATU Indonesia Awards 2012. Seperti menurut situs riauterkini.com, SATU Indonesia Awards 2012 adalah penghargaan yang diberikan kepada generasi muda yang memiliki prestasi di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, teknologi, dan kewirausahaan.
Rosmiati memulai karirnya sebagai bidan desa di Indragiri Hilir sejak tahun 2008. Sebagai bidan yang masih berstatus PTT, gajinya hanya 1.2. juta rupiah per bulan dan mendapat tunjangan khusus sebesar 2 juta rupiah per bulan.
Sebagai bidan desa yang ditempatkan di wilayah yang cukup terisolir, tak jarang Rosmiati harus merujuk pasiennya ke RSUD pemkab Indragiri Hilir dengan cara evakuasi manual. Namun dengan cara ini, si ibu meninggal dalam perahu karena perjalanan yang lama menyebrangi sungai.
Biaya perjalanan evakuasi pun juga terbilang mahal untuk warga yang kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi rendah. Untuk itu, Rosmiati menggagas tabungan ibu bersalin yang dananya terkumpul dari penarikan iuran pada masyarakat setempat.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)