Rangkaian Prosesi Panggih dalam Acara Akad Nikah (2)

Fimela diperbarui 23 Mei 2014, 18:09 WIB

Setelah prosesi Balangan Gantal, Wiji Dadi, dan Sinduran pada acara akad nikah, kali ini ada yang namanya prosesi Panggih. Nah, berikut ulasan untuk prosesi tersebut Ladies. 


Ketika sampai di pelaminan, kedua mempelai akan dipangku oleh bapak mempelai perempuan. Proses ini dinamakan bobot timbang yang, menurut laman jv.wikipedia.org, merupakan perlambang kasih sayang mertua akan diberikan sama kepada anak dan menantu.

Selanjutnya kedua pengantin akan didudukkan bersanding di pelaminan oleh bapak pengantin wanita. hal ini sebagai tanda bahwa pernikahan mempelai telah mendapat restu dari orangtua untuk hidup bersama.

Kali ini mempelai pria akan melangsungkan Kacar-Kucur, yang berarti mengucurkan rezeki. pengantin pria mengucurkan dari sebuah kantong yang berisi: kedelai, kacang, padi, jagung, beras kuning, bunga dan uang receh, ke sehelai kain di pangkuan pengantin. Nah, menurut www.awim495.blogspot.com disini pengantin wanita harus menjaga supaya tidak sampai tercecer. Konon katanya kalau sampai tercecer itu merupakan pertanda istrinya boros!

Menurut blog noni-ladies.blogspot.com, terdapat juga prosesi Dhahar Klimah atau Makan bersama. Pengantin makan sepiring berdua, dan saling menyuapi. Menyiratkan bahwa pengantin akan selalu bersama dalam susah maupun senang.

Kemudian dilanjutkan acara sungkeman setelah sebelumnya orangtua pengantin pria disusul lebih dahulu. Dalam proses ini orangtua mempelai pria tidak diperbolehkan melihat sampai akhir. Baru kemudian dijemput oleh orang tua pengantin wanita untuk melakukan sungkeman bersama pengantin. Sebagai bentuk minta doa restu dan bakti terakhir seorang anak kepada orangtuanya sebelum dilepas mengarungi samudra kehidupan yang baru.

Oleh: Mud A. W.

(vem/ver)