Selain susu kolostrum manusia, susu kolostrum sapi merupakan jenis susu kolostrum yang banyak diburu. Selain karena manfaatnya yang besar—sebesar kolostrum manusia, kolostrum sapi juga merupakan substansi “non-specific”, artinya cocok untuk dikonsumsi siapa saja, termasuk manusia.
Meskipun tergolong non-specific, kolostrum sapi ternyata bisa menimbulkan efek samping bagi orang-orang tertentu. Beberapa efek smaping yang umum terjadi adalah rasa mual dan perut kembung.
Tak hanya itu, kolostrum sapi alias bovine colostrums juga berpeluang untuk menginfeksi manusia jika induk sapi yang diambil kolostrumnya terinfeksi bakteri pathogen berjenis prion. Sapi yang terinfeksi prion akan mengalami sebuah penyakit bernama bovine spongiform encephalitis (BSE) yang dapat menyebabkan gegar otak dan kerusakan pada sistem saraf tengah.
Seperti menurut laman wisegeek.com, kolostrum dari sapi yang menderita penyakit BSE akan mengakibatkan penyakit bernama Creutzfeldt-Jakob pada manusia yang meminumnya.
Apa saja gejala yang muncul dari penyakit Creutzfeldt-Jakob? Yang pertama adalah dementia. Dementia adalah sebuah penyakit yang menginfeksi otak dan memori, sehingga kemampuna untuk berpikir akan semakin menurun.
Selain dementia, Creutzfeldt-Jakob juga ditandai dengan masalah pada otot. Halusinasi, linglung, dan perubahan pada personality juga merupaka tanda-tanda penyakit Creutzfeldt-Jakob yang harus diwaspadai.
Tanda-tanda yang ditunjukkan oleh penyakit Creutzfeldt-Jakob akibat dari side effect kolostrum sapi ini sering disalah artikan sebagai tanda-tanda penyakit Alzheimer.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)