Perempuan Tunisia Lakukan Jihad al-Nikah, sebut Mendagri Tunisia

Fimela diperbarui 09 Mei 2014, 14:22 WIB

Ladies, sebuah isu dunia yang sedang hangat di bulan September 2013 ini adalah pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Dalam Negeri Tunisia, Lofi Ben Jeddou, pada kamis lalu. Jeddou menyebutkan bahwa beberapa perempuan Tunisia telah melakukan jihad al-nikah untuk para tentara perang di Syiria.

Tidak hanya itu, Perdana Menteri juga menyebutkan bahwa beberapa perempuan telah kembali ke Tunisia dalam keadaan hamil.

Dilansir dalam Tunisia-live.net, jaringan trafficking yang dibentuk membantu proses imigrasi para perempuan-perempuan yang melakukan jihad al-nikah tersebut.

Istilah jihad al-nikah, atau sexual jihad, telah digunakan di Tunisia, Mesir,

Siria, dan beberapa negara Arab lainnya. Jihad al-nikah adalah sebuah aktivitas di mana para perempuan bersedia melakukan jihad seksual bagi para lelaki yang tengah berperang atas nama agama.

Namun, dalam pernyataan itu, tidak disebutkan jumlah perempuan yang telah berimigrasi ke Syiria untuk berjihad seksual. Walaupun begitu, sebuah sumber lain menyatakan bahwa seorang perempuan melakukan jihad dengan 20, 30 hingga 100 prajurit perang.

Di tengah ramainya pemberitaan ini, muncullah beberapa jurnalis dan pihak keamanan resmi yang mendokumentasikan para penduduk lelaki Tunisia yang melakukan perjalanan ke Syria untuk berperang. Tetapi bisa dikatakan bahwa hanya ada sedikit bukti konkret yang mengonfirmasi jihad seksual hal tersebut.

Nah Ladies, itu adalah sebuah informasi yang menambah pengetahuan kita mengenai seks dan Islam. Bagaimana pendapat Anda? Jangan lupa untuk berkomentar dengan terpuji, Ladies.

 

Oleh: Nastiti Primadyastuti

(vem/riz)
What's On Fimela