Ladies, apa yang ada di benak Anda mengenai bacaan akad nikah? Sebagian besar orang pasti akan membayangkan seorang lelaki membaca ijab kabul secara Islam dan kemudian diiringi oleh seruan “sah!”.
Sebenarnya, aspek apa sajakah yang harus masuk dalam bacaan akad nikah? Yuk cari tahu, Ladies!
Seperti yang telah kita ketahui. Bacaan akad nikah merupakan bacaan yang terstandar. Namun, menurut situs Islam alkhoirot.net, bacaan akad nikah boleh ditambahi ataupun dikurangi, asal tidak merubah standar itu tadi.
Oleh sebab itu, bacaan akad nikah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, dan disarankan bagi pengucap akad untuk menyucapkan di bahasa yang paling mereka kuasai.
Komponen pertama yang berhubungan dengan bacaan akad adalah pembaca akad nikah. Bacaan akad nikah, dalam Islam terutama, hanya dibaca oleh lelaki saja. Menurut situs tersebut, setidaknya ada dua lelaki yang bertanggung jawab untuk mengucapkan bacaan akad nikah pada sebuah pernikahan Islam, yaitu wali nikah dan mempelai lelaki.
Tetapi apabila pernikahan tesebut diwakilkan, maka ucapan akad itu ditambahi dengan kata “muwakkilli” yang berarti mewakilkan padaku.
Komponen kedua yang harus ada dalam sebuah bacaan akad nikah adalah nama kedua mempelai. Penyebutan nama dalam sebuah akad nikah memang sangat penting untuk mengetahui siapa menikahi siapa. Satu hal yang penting, Ladies: gunakan nama asli.
Yang ketiga yang tidak bolek terlupakan adalah menyebutkan maskawin. Biasanya, jumlah maskawin akan disebutkan dengan rinci oleh wali nikah. Pengantin pria hanya perlu menyebutkan “dengan maskawin tersebut”.
Oleh : Nastiti Prima
(vem/ver)