Pernikahan Adat Solo: Srah-Srahan atau Peningsetan

Fimela diperbarui 09 Mei 2014, 12:24 WIB

Dear Ladies! Jika Anda ingin melaksanakan pernikahan dengan menggunakan prosesi pernikahan adat Solo, ada baiknya Anda mengetahui setiap kegiatan yang Anda harus lakukan. Nah, srah-srahan atau peningsetan adalah salah satu hal yang Anda lakukan sebagai bagian kegiatan pernikahan adat Solo.

Apa sih yang dimaksud dengan Srah-Srahan?

Dalam masyarakat Indonesia umum, Srah-Srahan mungkin bisa diartikan dengan pemberian seserahan atau hantaran yang dilakukan oleh calon mempelai pria, Ladies. Nah, di dalam tulisan di situs preweddingkuok.com, penyerahan benda-benda untuk srah-srahan ini dilakukan sebagai sebuah doa kepada tuhan untuk melancarkan seluruh prosesi pernikahan dari awal sampai akhir.

Barang apa saja sih yang bisa digunakan untuk barang srah-srahan?

Dalam situs ngunduhmantu.com, ada beberapa benda yang digunakan sebagai benda srah-srahan yaitu cincin sebagai simbol pengikat kebersamaan mempelai pria dan mempelai wanita, seperangkat busana wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, serta sejumlah uang.

Untuk selanjutnya, setelah acara Srah-Srahan selesai, prosesi kemudian dilanjutkan dengan prosesi peningset. Seperti yang tertulisa dalam laman beritasatu.com, peningset yang dalam bahasa jawa berarti pembuat erat, adalah suatu prosesi simbolik yang menunjukkan kuatnya ikatan cinta dari masing-masing mempelai dan juga kuatnya ikatan pembicaraan kedua belah pihak keluarga.

Setelahnya, biasanya prosesi akan dilanjutkan dengaan prosesi tukar cincin yang dilakukan dengan pemasangan cincin di jari manis kedua calon mempelai. Wah-wah! Unik ya, Ladies!


Oleh : Nicko Putra Witjatmoko

(vem/ver)
What's On Fimela