Ketika Anak Mengenal Seksualitas Mereka

Fimela diperbarui 08 Mei 2014, 14:41 WIB

Bagi ladies yang sudah menjadi ibu, info mengenai perilaku seksual pada anak berikut pastinya patut ladies simak. Pernah tidak ladies bertanya-tanya, sejak usia berapa seorang anak mulai menyadari perbedaan jenis kelamin si anak dengan ibu atau ayahnya? Atau pernahkan ladies memergoki anak ladies bermain dengan kelaminnya? Beberapa dari kita pasti langsung memarahi si anak dan mengatakan hal itu tidak baik dan tidak boleh dilakukan.

Seperti yang dirilis situs soc.ucsb.edu, bahkan sebelum masa pubertas, rasa penasaran terhadap fisik mereka sudah mulai muncul, dan dari sinilah berkembang seksualitas mereka. Contoh sederhananya, beberapa orang anak sudah mulai menyentuh dan bermain dengan alat kelaminnya. Meskipun begitu, beberapa peneliti mengatakan bahwa frekuensi perilaku tersebut akan berkurang ketika si anak mendekati usia dewasa.

Banyak anak mulai menyentuh dan mengeksplorasi area genital mereka dan bahkan mulai masturbasi jauh sebelum mereka mencapai masa pubertas. Reaksi orang tua terhadap hal ini memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan seksual anak. Ketika memberikan respons negative dengan langsung memarahi si anak, bukannya frekuensi masturbasi yang turun, terkadang justru meningkatkan rasa bersalah pada anak. Jika orang tua member hukuman bukannya menjelaskan, atau mengawasi anak, hal ini pada akhirnya akan menumbuhkan seksual guilt atau rasa bersalah terhadap seksualitasnya.

Seksual play seperti bermain rumah-rumahan juga merupakan tanda di mana anak mulai mengenali seksualitas mereka dan mengenali peran gender pada umumnya. Kalaupun ketika bermain rumah-rumahan si anak bermain dengan teman sesama jenisnya, hal ini bukan berarti akan membuat si anak tumbuh menjadi homoseksual di masa dewasanya.

 

Oleh: Teylita A

(vem/riz)