Ladies, seperti yang telah anda simak pada artikel sebelumnya, ada keraguan terhadap anggapan sejarah kali pertama operasi caesar melahirkan Kaisar Romawi yang paling dikenal orang tersebut. Dan sebelum abad 15, sebagian besar ibu yang melaksanakan operasi Caesar mengalami kematian pasca operasi. Tercatat wanita yang pertama kali survive dalam persalinan Caesar adalah seorang wanita dari Siegershausen, Switzerland di tahun 1500.
Meskipun begitu, hingga abad ke 18, persalinan secara Caesar masih menyumbangkan angka tertinggi kematian, yaitu sekitar 85%. Artinya, di antara 100 orang wanita yang bersalin secara Caesar, hanya 15 orang saja yang bertahan hidup.
Namun, lama kelamaan tingkat kematian akibat operasi Caesar semakin menurun setelah diperkenalkannya uterine suturing di tahun 1882 oleh Max Sanger. Selain itu, perkembangan pada hal anestesi, transfuse darah, dan antibiotic juga turut mengurangi kematian ibu yang melahirkan secara Caesar.
Seperti dilangsir dari laman news-medical.net, beberapa orang Eropa melakukan observasi terhadap jalannya operasi Caesar di abad ke 19. Mereka melihat bagaimana ibu yang akan melahirkan dibius dengan alkohol dan diberi beberapa jenis ramuan herbal agar proses persalinan tidak terlalu menyakitkan dan penyembuhan berlangsung dengan lebih cepat.
Sementara itu, di tahun 1000 Masehi, ternyata terdapat kelahiran secara Caesar yang dilakukan di Negara Iran. Hal ini didukung oleh catatan yang ditemukan pada the book of Shahnameh. Pada buku tersebut, dituliskan bahwa kelahiran Caesar pertama di Iran tersebut melahirkan Rostam, seorang pahlawan Iran legendaris.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)