Jika susu formula bisa beresiko menimbulkan alergi laktosa pada bayi anda, maka tidak dengan susu kolostrum. Pasalnya, sebenarnya kolostrum bukan tergolong jenis susu karena tidak ada kandungan protein susu sedikit pun pada kolostrum.
Kolostrum telah diproduksi oleh tubuh sejak memasuki trisemester ketiga kehamilan, namun tak banyak wanita yang menyadari hal tersebut. Produksi kolostrum akan berhenti setelah kurang lebih 24 jam setelah anda melahirkan. Oleh karena itu, ada baiknya anda cepat-cepat menyusui si kecil setelah kelahirannya.
Kolostrum dipercaya sebagai vaksin alami untuk bayi karena kandungan antibody fan immunoglobulinnya yang sangat tinggi. Anda tak perlu khawatir buah hati anda tidak cocok dengan kolostrum karena kolostrum memiliki kandungan lemak yang sangat rendah.
Lemak yang rendah ini cocok untuk bayi, mengingat bayi yang baru lahir belum mampu mencerna makanan yang berlemak.
Selanjutnya, seperti dikutip dari situs bellybelly.com.au, jumlah kolostrum yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan sangat cocok untuk ukuran perut bayi. For your information, ladies, produksi kolostrum manusia hanya sedikit sekali, yaitu hanya 3-4 sendok teh saja.
Sekalipun jumlahnya sangat kecil, jumlah tersebut sudah lebih dari cukup untuk bayi—mengingat daya tamping perut bayi yang baru lahir hanya sebesar biji kelereng.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)