Menyimak Berbagai Simbolisasi dari Isi Seserahan Pernikahan Ala Jepang (I)

Fimela diperbarui 26 Apr 2014, 10:35 WIB

Jika di Indonesia seserahan merupakan simbolisasi kemampuuan calon suami memenuhi kebutuhan hidup istrinya sehari-hari, lain halnya dengan di Jepang, Ladies. Meskipun sama-sama mempunya ritual seserahan, namun setiap item dari isi sesahan pernikahan ala Jepang ini sarat dengan makna filosofisnya sendiri-sendiri, lho.

Dijelaskan dalam gojapango.com, ritual seserahan yang disebut dengan yuino ini dilaksanakan beberapa waktu sebelum hari pernikahan dilangsungkan. Kedua belah keluarga mempelai akan bertemu dalam sebuah acara makan malam formal untuk saling mendekatkan diri, membicarakan rencana pernikahan, dan saling bertukar hadiah.

Ada beberapa hadiah utama dan sembilan hingga sepuluh hadiah lainnya yang akan saling ditukarkan. Dalam tradisi Jepang, angka sembilan itu sendiri dianggap sebagai angka pembawa keberuntungan dan kebahagiaan.

Pakaian tradisional adalah hantaran seserahan utama yang akan diberikan oleh kedua belah keluarga. Keluarga calon mempelai laki-laki akan menghadiahkan sebuah obi, atau sabuk kimono, kepada sang calon mempelai perempuan. Obi ini melambangkan sifat dan watak baik seorang figure perempuan Jepang.

Sebagai balasannya, keluarga sang perempuan akan memberikan sebuah hakama kepada calon mempelai laki-laki. Hakama adalah bawahan laki-laki tradisional Jepang ala samurai yang berbentuk menyerupai rok lebar.

Jika Anda sering menonton film-film samurai, Anda pasti tahu deh seperti apa bentuk hakama ini, Ladies. Seperti layaknya seorang samurai yang setia dengan majikannya, hakama ini melambangkan kesetiaan sang mempelai pria pada calon istrinya ini.

Nah, ketika hadiah utama sudah diberikan, maka hadiah-hadiah khas yuino selanjutnya akan segera menyusul. Seperti apa hadiah-hadiah ini dan apa makna yang terkandung di dalamnya? Temukan dalam artikel selanjutnya ya, Ladies.

Oleh: Adienda Dewi Saraswati

(vem/ver)
What's On Fimela