Pernikahan adalah momen yang sangat indah, karenanya segala sesuatu yang terkait di dalamnya pun dirancang dengan seindah mungkin. Ternyata, di Korea Selatan, keindahan ini tidak hanya diwujudkan dalam bentuk fisik saja lho Ladies, melainkan juga disampaikan dalam salah satu isi seserahan pernikahan mereka. Mau tau seperti apa?
Hantaran seserahan para pengantin Korea Selatan dibagi dalam tiga bagian. Dua bagian pertama adalah kotak-kotak seserahan atau hahm yang berisi dengan kain, perhiasan, dan berbagai kado lainnya, serta selembar kertas berisi ramalan “Nasib Empat Pilar” sang mempelai yang telah dibahas di artikel sebelumnya. Kedua seserahan tersebut biasanya diserahkan jauh sebelum hari pernikahan.
Lalu, sehari sebelum pernikahan dilangsungkan, pihak mempelai pria akan mengantarkan satu lagi seserahan terakhir yang khusus ditujukan untuk ibunda sang mempelai wanita. Ritual inilah yang mungkin merupakan salah satu momen terindah dalam rangkaian ritual pernikahan.
Hadiah terakhir itu berupa seekor angsa liar hidup. Dilangsir dari theknot.com, seserahan angsa liar ini merupakan lambang kesetiaan, karena angsa liar hanya berpasangan satu kali saja untuk seumur hidupnya. Namun, mengapa angsa ini diberikan pada sang calon ibu mertua, tidak ke calon istrinya sendiri?
Angsa ini sekaligus menyimbolkan janji sang mempelai putra bahwa ia akan menjaga putri ibu mertuanya selama hidupnya. Janji pada ibu ini dirasa lebih mengikat dan penuh pertanggungjawaban daripada janji-janji biasa ke pasangan sendiri yang rawan untuk diingkari. Sungguh indah ya, Ladies?
Pada zaman dahulu, angsa yang diberikan memang benar-benar seekor angsa hidup. Namun, pada masa modern ini, angsa tersebut seringkali digantikan dengan angsa kayu saja. Namun, maknanya tetap tidak berubah, Ladies.
Oleh: Adienda Dewi Saraswati
(vem/ver)