Diare pada bayi memang merupakan hal yang umum karena sistem pencernaan bayi masih sangat sensitif terhadap apapun. Sehingga bayi dapat dipastikan sering sekali mengalami gangguan pencernaan satu ini, terutama jika Bunda memberikan ASI padanya.
Seperti yang sudah Bunda pahami di artikel sebelumnya, bayi relatif sering buang air besar sesering Bunda memberinya asupan ASI atau susu formula. Namun hal tersebut dapat terbilang normal karena memang frekuensi buang air besar sang bayi berkisar antara 2-5 kali sehari (atau lebih jika memang sehari-harinya seperti itu) seperti yang dilansir babycenter.co.uk.
Jika sang buah hati sampai mengalami diare dengan feses/tinja yang sangat cair dan frekuensi hingga 2 kali lipat lebih banyak dari biasanya, maka Bunda dapat langsung mencurigai asupannya.
Jika sang buah hati hanya meminum ASI, maka dapat dipastikan sumbernya berasal dari Bunda sendiri. Bunda harus menjaga asupan yang Bunda makan/minum, menghindari zat-zat yang tidak bisa diterima perut bayi, dan menjaga kandungan nutrisinya.
Bunda harus mengganti kebiasaan makan Bunda yang tidak baik bagi pencernaan sang buah hati. Mengurangi makan-makanan pedas atau menghentikannya sama sekali, mengurangi asupan kafein, memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan, serta mencukupi kebutuhan berbagai macam nutrisi seperti protein, karbohidrat, kalsium, dan vitamin.
Hal-hal tersebut sangat penting bagi Bunda saat sang buah hati masih dalam tahap menyusui.
Oleh: Anindita Yurizqi
(vem/ver)