Ladies, banyak mempelai wanita yang masih perawan seringkali harap-harap cemas saat menghadapi malam pertama. Mereka merasa terbebani saat menunaikan kewajiban pertamanya pada sang suami. Sebab, selama ini banyak mitos menyebutkan bahwa jika perempuan tidak berdarah ketika melakukan hubungan seksual pada malam pertama, berarti dia sudah tidak perawan lagi. Padahal, mitos tersebut tak sepenuhnya benar.
Bicara tentang vagina berdarah, sebenarnya bukan menjadi tolak ukur keperawanan seseorang. Seperti yang dijelaskan pada situs womenshealth.about.com, berikut beberapa kasus penyebab keluarnya darah setelah bercinta, di antaranya:
1. Merasa tegang, terpaksa atau tak bisa menikmati.
Jauhkan semua rasa dan ketakutan Anda mengenai berbagai hal menyeramkan tentang seks. Anda mungkin tak sadar, namun semua perasaan tersebut dapat menutup lubang vulva sehingga menyulitkan saat penetrasi. Pemaksaan ini dapat membuat vagina berdarah setelah bercinta.
2. Terjadi luka pada lubang vulva akibat gesekan saat penetrasi. Seiring dengan waktu, luka itu akan sembuh dengan sendirinya.
3. Adanya kuman penyakit yang bersarang di vagina Anda. Berikut beberapa penyakit yang menyebabkan pendarahan pada vagina:
- Chlamydia
Penyakit yang dibawa melalui bakteri ini bisa membuat vagina Anda berdarah setelah berhubungan.
-Cervical Polyps
Tumor jinak yang tumbuh dan menonjol keluar. Anda bisa mengetahui bila terkena cervical Polyps karena warnanya merah atau ungu dan gampang pecah jika tersentuh.
-Trichomoniasis
Penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang bisa menular melalui hot tubs, urin, dudukan toilet, ataupun kolam renang.
-Tumbuhnya jamur secara berlebihan di vagina. Ini ditandai dengan rasa gatal, terbakar, berbau atau lebih dikenal dengan keputihan.
- Endometritis atau Adenomyosis, yaitu peradangan yang terjadi di dalam rahim dan mampu tumbuh keluar rahim.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/riz)