Mengenal Obat Otak: Bevacizumab

Fimela diperbarui 11 Apr 2014, 15:10 WIB

Tidak ada salahnya mempelajari obat kanker otak, apalagi jika Anda sedang atau pernah mengidap penyakit ini. Nah, kali ini kita akan membahas salah satu obat yang sering digunakan tenaga medis untuk merawat tumor otak, yaitu bevacizumab.

Obat ini lebih dikenal dengan merk dagangnya, yaitu Avestin. Menurut pemaparan cancer.org, obat ini merupakan jenis obat terapi bertarget atau antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal sendiri merupakan protein sistem imun buatan yang akan mengunci vascular endothelial growth factor (VEGF), yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menumbuhkan aliran darah.

Jadi, dengan begitu obat ini akan menghambat kemampuan tumor-tumor dalam otak untuk menciptakan aliran darah baru yang bisa menyuplai makanan untuk tumor tersebut. Dengan begitu, nutrisi untuk tumor akan terblokir, dan pada akhirmya akan memperlambat dan menghentikan pertumbuhan tumor tersebut.

Obat ini diberikan dengan cara disuntik langsung ke dalam pembuluh darah. Namun, terkadang aka nada reaksi dari pasien ketika obat ini diberikan, terutama saat pertama kalinya. Reaksi ini bisa berupa naiknya tekanan darah, sakit kepala, sakit di area dada, bersin, demam, dan berkeringat.

Selain itu, obat ini dapat menyebabkan darah Anda sulit membeku, sehingga luka Anda pun akan sulit untuk menutup. Maka dari itu, Bevacizumab sebaiknya tidak diberikan selama 28 hari sebelum dan sesudah operasi. Efek samping lainnya meliputi resiko batuk berdarah, mimisan, buang air berdarah, kulit kering, sakit punggung, hingga kemandulan.

Oleh: Adienda Dewi Saraswati

(vem/ver)
What's On Fimela