Bagi pasangan suami istri, kehamilan pastinya jadi anugerah yang sangat berharga. Meski demikian, ternyata kehamilan mulai memunculkan kekhawatiran di benak calon orang tua, khususnya calon ibu, saat melakukan hubungan intim. Banyak kepercayaan yang menyebutkan bahwa hubungan suami istri bisa memicu terjadinya keguguran, terutama saat ibu masih dalam fase awal kehamilan. Jangankan pada trimester pertama, ketakutan atas gugurnya janin masih membayangi para calon ibu hingga trimester kedua. Apakah pendapat ini benar?
Well, ternyata tidak sepenuhnya benar. Dalam salah satu ulasan yang dipublikasikan mayoclinic.com, disebutkan bahwa hubungan badan bukan penyebab terbesar terjadinya keguguran. Kemungkinan itu memang ada, namun bisa dibilang sangat kecil. Laman tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab utama terjadinya keguguran adalah abnormalitas kromosom dalam diri janin. Selain itu, ada kemungkinan bahwa janin yang dikandung ibu memang mengalami masalah selama proses perkembangan dalam rahim.
Namun yang perlu digarisbawahi, tingkat risiko keguguran akibat hubungan seks jelas bergantung pada pasangan itu sendiri. Gaya bercinta dan frekuensi hubungan seks jelas akan mempengaruhi kondisi wanita hamil. Saat Anda melakukannya terlalu intens, maka risiko itu akan semakin tinggi. Namun jika semua dilakukan dengan penuh perasaan dan saran medis, makan Anda tak perlu takut kehilangan buah cinta tanpa harus mengorbankan kebutuhan biologis Anda sebagai suami istri. Selamat menikmati indahnya pernikahan!
Oleh: Pelangi Permatasari
(vem/riz)