Gangguan Mental sebagai Ciri Penyakit HIV

Fimela diperbarui 01 Apr 2014, 11:20 WIB

Ladies, sejauh ini apa saja yang sudah Ladies ketahui tentang bahaya infeksi HIV? Tahu gak, kalau ternyata selain kerusakan organ tubuh, kerusakan fungsi otak, dan gangguan mental juga merupakan ciri penyakit HIV.

Dilansir dari webmd.com, ada sebuah kondisi yang bernama ADC (Aids Dementia Complex). Saat penderita HIV mengalami ADC, dia terancam kehilangan kemampuan berpikir. Ingatan, kemampuan untuk menilai, dan berpikir secara abstrak, semuanya bisa hilang karena infeksi HIV.

Pada tingkatan parah, orang dengan ADC memiliki emosi yang tak menentu, dan bisa berujung agresif. Selain itu, hilangnya kendali atas otot kemih dan anus juga salah satu dari akibat ADC. Kasihan kan, Ladies?

ADC terjadi ketika seorang penderita infeksi HIV mencapai tahap AIDS, yang berarti kekebalan tubuhnya sudah rusak total.

Jadi, jika seorang penderita infeksi HIV mengetahui sejak awal bahwa dirinya mengidap HIV dan mendapatkan penanganan medis, harapan hidupnya untuk tidak menderita gangguan mental seperti ADC pun juga meningkat.

Makanya, Ladies. Ketika Anda menemui seseorang dengan ciri penyakit HIV, jangan lantas menjauhinya. Bantulah dia untuk mendapatkan penanganan medis. Bisa jadi Anda sudah menyelamatkan satu nyawa, lho.

Kembali ke ADC, dari laman yang sama dituliskan bahwa ADC bukanlah infeksi oportunis, yang disebabkan infeksi virus, atau organisme lain karena kekebalan tubuh yang sudah tidak berfungsi lagi.

Para ahli mengatakan bahwa ADC adalah dampak dari infeksi HIV itu sendiri. Dengan cara, HIV membuat sel-sel saraf meradang hingga sel-sel itupun mati.

Sekarang Ladies tahu kan, kalau HIV mengancam kemampuan berpikir seseorang, dan pada tingkatan parah, si penderita pun memiliki gejala yang tampak seperti orang sakit jiwa.

Oleh : Sahirul Taufiqurahman

 

(vem/ver)