Gejala Penyakit HIV pada Wanita (2)

Fimela diperbarui 01 Apr 2014, 11:07 WIB

Ladies, di artikel sebelumnya kita sudah membahas bahwa keputihan yang disebabkan oleh jamur dan bakteri adalah gejala penyakit HIV, ketika infeksi sudah mencapai tahapan parah, mendekati AIDS. 

Sekarang, kita akan membahas gejala penyakit HIV lainnya.

Dilansir dari buzzle.com, terjadinya peradangan pelvis juga bisa menjadi tanda bahwa si penderita juga mengalami infeksi HIV. Peradangan pelvis adalah peradangan pada uterus (rahim), tuba fallopi, dan ovari.

Peradangan pelvis ini tidak menimbulkan gejala-gejala yang langsung bisa dirasakan lho, Ladies. Peradangan pada organ reproduksi itu tidak akan terasa sebelum organ-organ tersebut mengalami kerusakan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjalani tes kesehatan organ reproduksi secara berkala dan rutin. Apalagi Anda yang memiliki prilaku atau berada pada kondisi-kondisi beresiko, sebagaimana yang sudah dijabarkan pada artikel yang lalu.

Gejala penyakit HIV selanjutnya adalah kacaunya siklus mens. Wanita yang mengalami infeksi HIV memiliki siklus mens yang tak menentu.

Pada satu waktu, mens keluar sangat sedikit, atau mungkin hanya berupa seperti noda darah. Di lain waktu, darah keluar sangat banyak. Kalau mens kacau seperti itu, dan terjadi terus menerus, bisa dicurigai sebagai gejala penyakit HIV, Ladies.

Untuk saat ini, 2 gejala itu dulu ya, Ladies, yang kita bahas. Kita akan melanjutkan bahasan pada artikel berikutnya, yaitu tentang munculnya penyakit-penyakit tak umum yang bisa menjadi gejala penyakit HIV.

Oleh : Sahirul Taufiqurahman

(vem/ver)