Setelah pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang cara mendeteksi Chlamydia, gonorrhea, HIV, syphilis, dan hepatitis, masih ada satu lagi tes penyakit menular seksual yang akan dibahas pada artikel kali ini, yaitu tes untuk HPV.
HPV atau human papillovirus terdiri dari beberapa tipe. Tipe tertentu HOV dapat menyebabkan kanker serviks, sedangkan tipe lainnya dapat menyebabkan luka bengkak pada organ seksual. HPV kerap tidak menunjukkan gejala infeksi, sehingga banyak penderita HPV tidak menyadari bahwa dirinya sebenarnya terinfeksi.
Seperti dikutip dari laman mayoclinic.com, HPV screening tes hanya dapat diikuti oleh wanita; tidak ada HPV screening tes untuk pria. Diagnosa atas infeksi HPV dilakukan melalui penelitian lebih lanjut terhadap jaringan luka yang bengkak pada organ seksual.
Pada wanita, tes untuk mendeteksi HPV meliputi tes sebagai berikut:
a. pap test
pap test adalah tes untuk mengecek serviks, apakah terdapat sel yang abnormal. Tes ini disarankan untuk dilakukan oleh wanita berusia 21 hingga 30 tahun. Sedangkan untuk wanita yang berusia 30 tahun ke atas dapat menunggu 3 tahun untuk melakukan pap test, jika pap test yang terakhir mereka lakukan menunjukkan hasil normal
b. HPV test
Tes ini hanya dilakukan oleh wanita yang berusia 30 tahun ke atas dengan mengambil sampel dari cervical canal.
Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras
(vem/riz)