Hypoxia dan Hipotensi: Tanda Awal Emboli Ketuban

Fimela diperbarui 24 Mar 2014, 17:29 WIB

Emboli ketuban? Ya, sindrom yang satu ini memang seringkali menghantui ibu hamil ketika melewati proses persalinan. Nah, lalu bagaimana sih proses terjadinya emboli ketuban ini? Apa juga tanda-tandanya?

Nah, Ladies, sebenarnya, emboli ketuban ini belum diketahui secara pasti proses terjadinya mulai dari awal. Jadi, hanya bisa dideteksi melalui tanda-tanda yang ditunjukkan oleh ibu hamil saja.

Lalu, kenapa sampai terjadi emboli ketuban? Ini karena adanya zat-zat dari air ketuban yang tidak seharusnya masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.

Menurut yang dilansir oleh ape.med.miami.edu, diantara tanda yang ditunjukkan oleh penderita emboli ketuban ini adanya hypoxia dan juga hipotensi. Kalau hipotensi, kita tentu sudah familiar ya. Hipotensi adalah tekanan darah rendah, dan ternyata ini adalah salah satu tanda ketika emboli ketuban menyerang.

Selain terjadinya hipotensi ini, tanda awal yang juga mengindikasikan emboli ketuban ini adalah hypoxia. Hypoxia? Sudahlah Ladies familiar dengan istilah yang satu ini?

Hypoxia ini adalah istilah untuk mendeksripsikan kondisi ketika tubuh ibu mengalami kekurangan oksigen. Menurut sumber yang sama, hypoxia ini terjadi pada 93% pasien yang menderita emboli ketuban.

Ada beberapa kondisi yang menunjukkan kalau ibu akan mengalami hypoxia ini. Diantaranya ibu akan mengalami kesulitan bernafas dan juga terjadinya cyanosis, seperti pada kasus baby blues syndrome.

Cukup berbahaya ya kalau begitu, Ladies. Semoga kita tidak mengalami hal ini ya.

Oleh: Septia Ningrum

(vem/ver)

Tag Terkait