Setiap metode KB memiliki resikonya sendiri-sendiri. Baik yang dilakukan secara oral maupun lewat operasi, metode-metode KB yang saat ini tersedia masih memiliki resiko-resiko yang perlu anda hadapi, bahkan IUD sekalipun. KB IUD dianggap sebagai salah satu metode dengan tingkat keamanan yang paling tinggi. Namun, resiko-resiko apa yang bisa dialami oleh mereka yang melakukan IUD ya, Moms?
Salah satu resiko masalah yang bisa terjadi adalah apabila alat IUD yang dipasang pada rahim menempel atau menusuk dinding rahim. Ketika hal ini terjadi, pengangkatan perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada rahim
Kemungkinan IUD menusuk dinding rahim sendiri sebenarnya sangat besar, terutama pada saat proses penanaman IUD dilakukan. ketika hal ini terjadi, dokter biasanya akan menunda prosedur penanaman hingga keadaan rahim anda normal kembali.
Resiko lain yang biasa dialami oleh mereka yang menggunakan IUD adalah posisi IUD yang bergeser dan turun, bahkan bisa sampai jatuh lho, Moms. Menurut webmd.com, meski lebih jarang terjadi ketimbang IUD yang menusuk ke dinding rahim, IUD yang jatuh lebih sering terjadi pada wanita yang menggunakan metode ini langsung setelah persalinan.
Apabila IUD yang menusuk ke rahim kerap terjadi beberapa saat setelah IUD dimasukkan atau ketika penggunanya bergerak aktif, IUD yang turun normal terjadi 1-2 bulan paska penanaman. Maka dari itu, penting untuk seorang wanita melakukan check-up berkala selama menggunakan IUD
Oleh : Mamor Adi
(vem/ver)