Ladies, penyakit asma brongkial dapat menyerang semua golongan usia, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak. Dari waktu ke waktu baik di negara maju maupun negara berkembang prevalensi asma brongkial ini meningkat tajam. Asma berongkial merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal ini tergambar dari data studi survey kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai provinsi di Indonesia seperti dilansir pada situs juke.kedokteran.unila.ac.id.
Banyak sekali cara untuk menyembuhkan penyakit brongkilus ini, salah satunya dengan nebulizer. Dijelaskan pada situs emedicine.medscape.com, nebulizer digunakan dengan cara menghirup dengan cara menghirup larutan obat yang telah diubah menjadi bentuk kabut. Nebulizer sangat cocok digunakan untuk anak-anak, usia lanjut dan mereka yang sedang mengalami serangan asma parah.
Tidak ada kesulitan sama sekali dalam menggunakan nebulizer, karena pasien cukup bernapas seperti biasa dan kabut obat akan terhirup masuk ke dalam paru-paru. Satu dosis obat akan terhirup habis tidak lebih dari 10 menit. Anak-anak usia kurang dari 2 tahun membutuhkan masker tambahan untuk dipasangkan ke nebulizer untuk memberikan medikasi secara langsung pada saluran napas untuk mengobati bronkospasme akut, produksi mucus yang berlebihan, batuk dan sesak napas dan epiglottis.
Keuntungan nebulizer terapi adalah medikasi dapat diberikan langsung pada tempat/sasaran aksinya seperti paru-paru sehingga dosis yang diberikan rendah. Dosis yang rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik. Pengiriman obat melalui nebulizer ke paru-paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat daripada rute lainnya seperti subkutan atau oral. Udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronkus.
Oleh : Ismaya Indri Astuti
(vem/ver)