Jika Anda berpikir bahwa aborsi menyelesaikan permasalahan hamil di luar nikah yang Anda alami, Anda salah besar. Anda mungkin akan merasa tenang dan damai sesaat setelah melakukan aborsi karena tidak akan ada lagi tekanan-tekanan yang datang dari manapun.
Akan tetapi, percayalah, itu hanya pikiran Anda sebelum melakukan tindak aborsi. Setelah Anda melakukan aborsi, dapat dipastikan banyak hal terjadi yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
Dilansir dari familyandlife.org, setiap tindakan aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena ketidakinginan ibu untuk mengandung janin bukanlah jalan keluar dan menyelesaikan masalah. Aborsi yang dianggap sebagai solusi hanyalah efek jangka pendek yang dirasakan oleh pelaku aborsi.
Wanita yang melakukan aborsi, dinyatakan oleh penelitian bahwa akan mempengaruhi psikologisnya dalam waktu yang panjang. Banyak wanita yang tidak dapat memperoleh keturunaan lagi, dan pada akhirnya merusak kejiwaannya. Beberapa bahkan meninggal setelah melakukan tindak aborsi.
Ditambah lagi korban hamil di luar nikah dan aborsi yang depresi dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup. Dr. Patricia Casey, Profesor di Universitas Irlandia pada tahun 1992 menyatakan bahwa wanita yang melakukan aborsi mempunyai kemungkinan 6 kali besar daripada yang tidak melakukan aborsi.
Dari studi tersebut terlihat jelas bahwa tidak ada efek baik yang ditimbulkan oleh aborsi. Oleh karena itu, bagi yang kehidupannya masih baik-baik saja, jangan pernah mendekati hal-hal yang membawa Anda ke dalam lingkaran setan dimana Anda tidak dapat keluar dari permasalahan pelik yang menimpa. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Oleh: Raisa Fadilla
(vem/ver)