Proses kehamilan sangatlah rentan untuk mendapat hambatan dari dalam seperti jumlah ketuban sedikit atau terlalu banyak. Air ketuban sendiri dapat dikatakan normal jika mencapai ukuran tertentu. Jika jumlah cairan setelah dideteksi berada di atas atau di bawah jumlah normal, maka dapat dipastikan terdapat masalah dalam kandungannya.
Banyak faktor yang dapat menimbulkan permasalahan pada cairan ketuban. Salah satunya adalah faktor bayi yang ada di dalam kandungan. Berikut ini adalah masalah-masalah yang ada pada bayi yang menyebabkan berkurangnya cairan ketuban dilansir dari scienceandsensibility.org:
• Bayi yang mempunyai masalah dengan saluran buang air kecil atau ginjal akan memungkinkan berkurangnya jumlah cairan ketuban.
• Dalam hitungan waktu 14 hari sebelum kelahiran, produksi urin bayi biasanya akan mulai mengalami penurunan.
• Semakin mendekat dengan waktu kelahiran, biasanya bayi akan menelan lebih banyak air ketuban sehingga air akan semakin berkurang.
• Jika bayi masih ada di dalam kandungan melebihi waktu normal (setelah minggu ke-42), bayi akan menelan sangat banyak cairan ketuban.
• Bayi yang mempunyai kelainan pada organ-organ tubuhnya akan lebih banyak menelan cairan ketuban dan semakin berkuranglah cairan tersebut.
Oleh karena itu, sebagai ibu hamil yang bijak, sudah seharusnya Anda memeriksakan kandungan Anda secara rutin. Hal ini akan menghindarkan Anda dan bayi Anda dalam keadaan yang tidak diinginkan ketika proses persalinan berlangsung.
Oleh: Raisa Fadilla
(vem/ver)