Kebanyakan ibu hamil tidak menyadari jumlah ketuban yang tidak memenuhi jumlah normal ada di dalam perutnya. Bahkan mereka tidak mengerti bahwa ternyata jumlah air ketuban sangatlah menentukan keselamatan bayi dan kelancaran proses persalinan kelak. Yang menjadi permasalahan, banyak ibu hamil tidak mengetahui penyebab ketuban sedikit karena kurangnya pemahaman terhadap dunia kehamilan.
Menurut laman scienceandsensibility.org, faktor ibu hamil itu sendiri dapat berkontribusi terhadap kurangnya jumlah cairan ketuban dalam perutnya. Berikut ini alasan mengapa ibu hamil dapat mengurangi jumlah air ketuban:
• Jika ibu hamil sedang mengalami dehidrasi, jumlah cairan ketuban menjadi sedikit.
• Ibu hamil yang didiagnosa mempunyai masalah dengan jumlah ketuban yang sedikit biasanya ditemui pada musim kemarau atau panas. Hal ini dikarenakan mudahnya ibu hamil terserang dehidrasi
• Ibu hamil yang meminum air putih atau cairan lainnya kurang dari 2,5 liter air per hari akan rentan untuk mengurangi jumlah air ketuban dengan sendirinya.
• Ibu hamil yang tidak beristirahat dengan cukup dan nyaman sebelum cairan ketuban diukur oleh dokter, maka akan dipastikan cairan ketuban akan berkurang.
• Pecahnya ketuban secara dini dapat mengurangi jumlah cairan ketuban.
• Ibu hamil yang mempunyai permasalahan plasenta akan berdampak pada jumlah cairan ketuban. Biasanya, hal ini disebabkan penyakit yang diderita oleh ibu hamil seperti preeklamasi atau pertumbuhan intrauterine yang terhambat.
Oleh karena itu, sebelum merencanakan kehamilan ataupun sedang dalam masa kehamilan, betapa pentingnya bagi seorang wanita untuk menjaga kesehatannya. Perbanyak minum air putih dan konsultasi ke dokter kandungan akan mencegah berkurangnya jumlah ketuban di kemudian hari.
Oleh: Raisa Fadilla
(vem/ver)