Jika Anda sedang dalam masa kehamilan, pastinya sedikit banyak mengerti tentang air ketuban beserta fungsinya. Air ketuban berguna untuk memperlancar proses kehamilan dan untuk perkembangan janin. Nah, apa jadinya jika terdapat masalah pada cairan ketuban, terutama kalau ketuban sedikit?
Dilansir dari pregmed.org, air ketuban dapat dikatakan normal jika mencapai tingkat tertentu (5 cm). Jika kurang dari 5 cm, maka dapat dinyatakan bahwa air ketuban berkurang atau sedikit. Selebihnya, jika melebihi, maka air ketuban yang ada di dalam rahim terlalu banyak jumlahnya.
Dari sekian banyak faktor yang dapat menyebabkan ketuban berkurang, salah satunya adalah pecah atau bocornya ketuban dini. Pecahnya ketuban dini adalah satu permasalahan dimana air ketuban keluar sebelum waktunya.
Keluarnya cairan dari vagina yang timbul ketika keputihan merupakan tanda yang paling terasa ketika ketuban pecah. Akan tetapi, terkadang sangat sulit untuk menentukan apakah itu hanyalah keringat ataupun air seni biasa ataukah memang air ketuban.
Di bawah ini beberapa tanda yang dapat membantu mendeteksi bocornya ketuban:
• Bau keputihan dapat membantu Anda untuk menentukan apakah ketuban bocor atau tidak. Bau keputihan yang lebih harum merupakan tanda air ketuban bocor.
• Air ketuban bocor jika vagina mengeluarkan cairan yang berwarna keruh atau agak kekuning-kuningan atau kehijau-hijauan.
Jika Anda sudah menemui tanda-tanda di atas menghampiri Anda, sudah sebaiknya Anda berkonsultasi kepada ahlinya. Dapat dipastikan pecahnya ketuban Anda berdampak langsung dengan jumlah cairan ketuban yang ada di rahim Anda.
Oleh: Raisa Fadilla
(vem/ver)