Cairan ketuban sedikit ketika masa kehamilan merupakan suatu hal yang patut diperhatikan dan diwaspadai. Banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan cairan ketuban berkurang. Salah satunya adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya.
Dilansir dari buzzle.com, pecah atau bocornya ketuban selama proses kehamilan menjadi penyebab berkurangnya cairan ketuban yang ada di dalam perut. Pecah ketuban di masa menuju persalinan memanglah hal yang sudah normal dan harus terjadi, namun jika terjadi dalam proses kehamilan, maka ada sesuatu yang harus segera ditangani.
Biasanya, ketuban yang pecah sebelum waktunya merupakan sinyal bahwa kelahiran bayi akan prematur. Proses kelahiran kemungkinan akan terjadi sebelum minggu ke-37.
Jika ibu hamil menyadari kenaikan berat badan yang dialaminya dari waktu ke waktu tidaklah sesuai dengan standar, dokter akan mulai mengecek keadaan ketuban di dalam perut.
Apabila ditemukan bayi sangat mudah dilihat atau dirasakan selama pemeriksaan fisik, biasanya itu menandakan jumlah ketuban tidak mencapai jumlah yang normal. Ibu yang peka akan merasakan pergerakan bayi yang lambat dikarenakan sedikitnya cairan ketuban.
Wanita yang mengidap penyakit lupus, diabetes, dan tekanan darah tinggi akan rentan untuk menghasilkan ketuban yang sedikit.
Selain itu, ibu hamil yang sudah pernah melahirkan bayi dengan perkembangan dan pertumbuhan yang terhambat harus selalu mengecek jumlah cairan ketuban selama kehamilan selanjutnya secara rutin.
Oleh: Raisa Fadilla
(vem/ver)