Dalam proses kehamilan, banyak sekali hal-hal yang menghambat lancarnya proses tersebut. Salah satu penghambatnya adalah jumlah cairan ketuban sedikit atau di bawah hitungan normal.
Permasalahan pada plasenta, pecahnya ketuban secara dini, kehamilan yang melebihi masa normal, dehidrasi yang dialami oleh ibu hamil, darah tinggi, preeklamsia, diabetes, dan hipoksia kronis merupakan beberapa alasan yang mengurangi jumlah air ketuban.
Penangangan yang dilakukan dengan segera akan membantu mencegah hal-hal yang berbahaya dikarenakan ketuban yang sedikit. Menurut laman buzzle.com, mengisi air ketuban dengan cairan IV (cairan khusus untuk ketuban) dapat mengurangi masalah pada ketuban.
Jika kesalahan terjadi pada organ dalam bayi yang tidak dapat memproduksi urin dengan lancar, maka dokter dapat menggunakan pengobatan tertentu mengatasi hal tersebut.
Mengandung bayi kembarpun ternyata memiliki resiko tersendiri. Ketuban akan menjadi sedikit dikarenakan ketidakseimbangan produksi urin antara bayi satu dan bayi lainnya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Menggunakan infus-amnio selama proses persalinan melalui pipa intrauterine dapat meningkatkan jumlah cairan ketuban. Selain itu, suntikan cairan sebelum proses kelahiran juga dapat menjadi pilihan untuk menangani jumlah ketuban yang sedikit.
Yang paling penting bagi ibu hamil adalah menjaga kesehatannya dan juga bayi. Makanan yang sehat dan banyak minum air putih sangatlah penting selama kehamilan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sudah seharusnya ibu hamil untuk berhenti dan menjauhi rokok. Mengonsultasikan kandungan secara rutin walaupun tidak merasakan sesuatu yang salah dalam proses kehamilannya juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
Oleh: Raisa Fadilla
(vem/ver)