Ladies, bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim tentu sangat jarang mengetahui atau mengalami hal penyakit Phimosis. Mungkin penyakit ini masih terasa asing didengar oleh masyarakat Indonesia. Perlu Anda ketahui, penyakit phimosis ini merupakan suatu kondisi di mana pria tidak dapat menarik kulup atau kulit hingga sepenuhnya terbuka atau melewati glans (kepala) Mr.P.
Biasanya yang mengalami phimosis adalah anak-anak kecil, karena setelah dewasa dengan sendirinya preputium yang menempel akan melonggar. Tapi dalam beberapa kasus phimosis masih tetap berlangsung sampai dewasa. Seperti yang dijelaskan pada situs healthboards.com, berikut gejala phimosis, di antaranya :
1. Ketika buang air kecil, anak mengeluh sakit.
2. Ketika buang air kecil keluarnya sedikit-sedikit.
3. Preputium bengkak.
4. Ketika akan buang air kecil, ujung Mr.P menggembung terlebih terlebih dahulu baru
air kencing keluar.
Lalu, apa akibat bila phimosis tidak segera diatasi, yaitu:
1. Infeksi preputium sering berulang.
2. Anak sering sakit panas.
3. Anak sering meraba-raba kemaluannya.
4. Pada infeksi akut dapat menyebabkan kencing nanah.
5. Hal yang paling ditakutkan dari segi medis apabila terjadi infeksi bertingkat (ascendes) dapat mengakibatkan infeksi ginjal.
Pria yang tidak mampu untuk menarik kembali kulup dapat didiagnosis dengan phimosis. Ketatnya kulup dapat membuat alat vital anda kering, terutama selama ereksi atau sebagai hasil dari masturbasi atau seks. Phimosis sering dapat diobati dengan lembut dengan menarik kulup kembali sedikit pada suatu waktu, mengoleskan pelembab berkualitas tinggi dapat menjadi bantuan dalam proses ini. Dalam beberapa kasus, Dokter mungkin merekomendasikan sunat sebagai solusi terbaik.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/riz)