Mitos Bercinta dalam Air Mencegah Kehamilan

Fimela diperbarui 11 Mar 2014, 15:31 WIB

Ladies, hampir sebagian besar pria maupun wanita dewasa mungkin pernah mendengar mitos-mitos yang berkembang seputar seksualitas mereka. Tak jarang mitos-mitos ini dijadikan acuan. Padahal, tak semuanya mengandung nilai kebenaran.

Terakhir ada mitos yang menyebutkan bercinta dalam air mampu mencegah kehamilan. Tentu saja mitos ini tidak benar. Sebab sperma juga bisa bertahan di luar tubuh selama beberapa menit jika suhunya sesuai, demikian sebagaimana dikutip dari webmd.com.

Mengapa banyak yang menganggap bercinta di dalam air tidak akan membuahkan kehamilan, mungkin, karena secara logika ketika sperma keluar pada saat melakukan hubungan intim, maka sperma akan luruh bersama air. Padahal sebenarnya, sperma akan tetap bisa masuk ke dalam vagina dan berenang menuju uterus. Jadi, bercinta di dalam air tetap saja berpotensi menghasilkan kehamilan.

Anggapan sperma akan mati ketika menyentuh air tidak sepenuhnya benar. Buktinya saja, banyak makhluk hidup lain di dalam air yang juga bisa hamil. Di dalam air seperti dalam bath tub air hangat, masa hidup sperma bisa lebih lama. Di dalam saluran telur perempuan saja, sperma kuat berenang selama sekitar 72 jam. Banyak variabel yang menentukan masa hidup sperma dalam air, karena itu jangan berspekulasi.

Selain risiko hamil, bercinta dalam air terutama kolam umum juga mengundang penyakit. Alat kelamin yang tidak terlindungi dengan baik bisa dengan mudah menjadi sarang kuman-kuman penyakit menular seksual. Daripada melahirkan anak yang tidak diharapkan, lebih baik tahan dulu keinginan untuk bercinta daripada memercayai mitos-mitos tersebut.

 

Oleh: Ismaya Indri Astuti 

(vem/riz)