3 Mitos Keperawanan

Fimela diperbarui 10 Mar 2014, 09:47 WIB

Ladies, nampaknya keperawanan menjadi hal yang begitu kontroversial di masa kini. Seperti baru-baru ini di mana tes keperawanan menjadi perdebatan. Memang banyak teori yang bisa menunjukkan bagaimana wanita yang perawan pada umumnya. Namun kebanyakan teori juga menimbulkan banyak pergesekan sehingga kebenarannya masih diragukan.

Nah, pasti ada beberapa mitos mengenai keperawanan yang mungkin sering Anda dengar. Seperti yang dijelaskan pada situs blog.iwhc.org, berikut mitos salah tentang keperawanan:

1. Mengangkang saat berjalan

Beberapa cowok beranggapan bahwa wanita yang mengangkang saat berjalan berarti sudah tidak perawan. Padahal faktanya, cara jalan yang seperti itu bisa saja dikarenakan beberapa hal, seperti ada lemak di sekitar pahanya dan masalah pertumbuhan fisik lainnya.

2. Bokong kurang elastis

Selain melihat dari cara jalan wanita, beberapa pria juga ada yang beranggapan bahwa bokong wanita yang kurang elastis berarti tidak perawan. Padahal faktanya, bokong kendur berkurang elastisitasnya dikarenakan kurang melakukan olahraga.

3. Tidak berdarah saat berhubungan seksual

Masalah keluar darah atau tidak saat berhubungan seksual tak menjamin wanita masih perawan atau tidak. Darah akan keluar saat selaput dara yang menutupi pembukaan vagina robek saat berhubungan seksual. Akan tetapi, selaput dara ini bisa saja robek karena melakukan kegiatan fisik, seperti bersepeda, terjatuh, menunggang kuda, atau senam berlebihan.

Namun mitos ini sebenarnya kurang berdasar. Pada beberapa pengalaman wanita yang melakukan hubungan seks, memang ada yang merasa sakit dan mempengaruhi cara jalannya, namun tidak secara permanen. Selain itu, seorang wanita bisa saja berjalan mengangkang karena faktor-faktor lain. Misalnya fisiologis, berupa struktur tulang pinggul dan paha, atau masalah kebiasaan berjalan dan keturunan.

 

Oleh: Ismaya Indri Astuti

(vem/riz)